SMKN 10 Semarang Bersinergi untuk Pemberdayaan Difabel

SEMARANG-SMKN 10 Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam berbagi dengan berbagai komunitas. Kali ini, sekolah ini menjalin kerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kota Semarang serta Komunitas Sahabat Difabel. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan meningkatkan keahlian peserta guna mendorong terciptanya lapangan kerja bagi penyandang disabilitas.

Dari hasil survei, diketahui bahwa perusahaan masih mengalami kesulitan dalam menemukan tenaga kerja difabel yang sesuai dengan kebutuhan produksi. Padahal, menurut Kepala BBPVP Semarang, Heru Wibowo, perusahaan memiliki kewajiban untuk merekrut minimal satu persen penyandang disabilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kondisi ini memotivasi Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) untuk memberikan Tailor Made Training (TMT), yaitu pelatihan komputer berbasis kompetensi basic office. Pelatihan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja bagi kalangan difabel.

Pelatihan ini resmi dibuka oleh  Plt. Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat Kota Semarang, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinsos Kota Semarang, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I. Selain itu, turut hadir Pengawas Pembina SMKN 10 Semarang, Ketua Komite SMKN 10 Semarang, serta perwakilan dari berbagai komunitas seperti Komunitas Sahabat Difabel, Bina Sahabat Disabilitas, Pelita Hidup, dan Komunitas Kinarsih.

Pelatihan ini dilaksanakan di Laboratorium Komputer SMKN 10 yang berlokasi di Jalan Kokrosono No. 75, Kota Semarang, pada hari Rabu, 19 Juni 2024. Kegiatan ini akan berlangsung selama satu bulan, dari 19 Juni hingga 16 Juli 2024, dan diikuti oleh 16 peserta.

Founder dan Inisiator Roemah Difabel, Noviana Dibyantari, menjelaskan bahwa pelatihan komputer berbasis kompetensi basic office ini bertujuan agar para difabel memiliki sertifikat kompetensi yang diakui. “Setelah belajar komputer, mereka akan mendapatkan sertifikat. Ini memberikan nilai tambah ketika mereka mencari pekerjaan, karena sertifikat tersebut menjadi bukti kompetensi yang dimiliki,” ujarnya.

Kepala SMKN 10 Semarang, Bapak Ardan Sirodjuddin, M.Pd., menyambut baik pelatihan ini. “SMKN 10 Semarang selalu terbuka untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Roemah Difabel. Kami menyediakan fasilitas sekolah untuk mendukung kegiatan positif seperti ini,” katanya.

Dengan adanya program pelatihan ini, diharapkan penyandang disabilitas dapat lebih siap memasuki dunia kerja dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri. Pelatihan komputer berbasis kompetensi basic office ini merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan daya saing dan kemandirian kaum difabel. Selain itu, inisiatif ini juga merupakan bukti nyata dari komitmen SMKN 10 Semarang dalam mendukung pemberdayaan komunitas difabel dan menciptakan masyarakat yang inklusif.

Kolaborasi antara SMKN 10 Semarang, BBPVP Kota Semarang, dan berbagai komunitas ini tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan, tetapi juga membuka peluang baru bagi penyandang disabilitas untuk mengembangkan potensi mereka. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh peserta.

Mari kita terus mendukung upaya-upaya pemberdayaan seperti ini agar semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, dapat merasakan manfaatnya dan berkontribusi secara aktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial.

Penulis : Andhika Wildan Krisnamurti, M.Pd, Waka Sarana Prasarana dan Ketenagaan SMKN 10 Semarang