
Praktik P5 kelas X dengan tema kewirausahaan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk praktik langsung dalam berbisnis. Dalam pelaksanaannya dua kafe terpilih, yakni Self Brew dan Ruang Rasa diizinkan untuk menjalankan bisnisnya di SMAN 10 Semarang. Tujuan dilaksanakan program ini adalah untuk memberikan pengalaman praktik bisnis kepada peserta didik. Dua kafe beroperasi selama tiga hari dari Selasa hingga Kamis, 18 sampai 20 Februari 2025, di area parkir siswa. Setiap kafe membawa kesan yang menarik dengan ciri khasnya masing-masing. Kafe Self Brew menyuguhkan konsep menarik dengan memberikan kesempatan bagi konsumen untuk membuat kreasi sendiri atau konsep Do It Yourself (DIY). Brownies dan latte menjadi best-seller yang paling diminati oleh para pengunjung. Penyajian dan suasana yang menyerupai kafe menjadikan kesan lebih premium.
Sedangkan Ruang Rasa menyajikan hidangan utama berupa varian nasi dan juga makanan ringan yang menjadikan kedai ini lebih menarik jika dipandang dari biaya yang harus dikeluarkan oleh pengunjung. Cireng menjadi sajian terlaris dan terjual habis sebelum jam tutup setiap harinya. Program ini sukses besar dengan kehadiran seluruh warga SMAN 10 Semarang yang hadir dan memeriahkan acara. Kegiatan ini juga mengundang orang tua untuk berkunjung ke kafe. “Dalam pelaksanaannya, kami selaku panitia merancang kegiatan ini untuk mengundang seluruh siswa. Pada event spesial ini, kami juga mengundang orang tua atau wali untuk berkunjung dan memeriahkan kafe,” papar Inggit Silvia, S.Pd.
Komentar positif juga didapatkan dari pelanggan menyoroti terkait menu dan penyajian yang diberikan oleh tiap kafe. “Menu yang disajikan dari tiap kafe juga bervariatif, Kafe Self Brew dengan suasana yang menyerupai kafe dan pelayanan yang cepat menjadi point bagus. Sedangkan enaknya cireng dari Ruang Rasa yang membuat saya ingin membelinya lagi,” kata Cantika, siswa XI-3. Cantika juga menambahkan bahwa perlu adanya peningkatan dalam pelayanan dan penyajian agar menjadi lebih baik. Selama proses beroperasi, kedua kafe ditemani oleh live music yang menjadikan suasana kafe lebih hidup. Pengunjung juga bisa meminta dan menyumbangkan lagu favorit mereka.
Beberapa tantangan yang dihadapi oleh Kafe Self Brew meliputi peran dan tanggung jawab setiap pekerja. Komunikasi juga menjadi tantangan tersendiri bagi Kafe Self Brew. Selain itu, mereka juga mengungkapkan bahwa menarik pelanggan untuk mengunjungi kafe adalah kendala yang perlu dihadapi. “Selama kafe beroperasi, salah satu kendala yang kami hadapi meliputi komunikasi antar pegawai dan juga tantangan untuk menarik pelanggan mengunjungi kafe kami,” ungkap Manager Self Brew, Shafina. Bagi Kafe Ruang Rasa, komunikasi adalah kendala utama selama proses beroperasi, sikap tanggung jawab beberapa anggota juga menjadi kendala tersendiri. “Dari kafe kami, kendala yang sering ditemui adalah komunikasi dan beberapa pegawai masih belum melaksanakan tugas sesuai dengan kewajibannya,” ucap Fitra, Manajer Pemasaran Kafe Ruang Rasa.
Omset Kafe Self Brew dan Ruang Rasa yang didapatkan secara beruntun Rp3.150.900 dan Rp1.601.000. Dengan omset tersebut, bisa dikatakan bahwa praktik kafe sukses dan meraup untung yang besar. Pemegang saham telah menerima return sebesar 40% dari Kafe Self Brew dan 30% dari Kafe Ruang Rasa. “Setiap pemegang saham mendapatkan return 40% untuk Kafe Self Brew dan 30% untuk Kafe Ruang Rasa dengan total omset secara berurutan dari Kafe Self Brew dan Ruang Rasa, Rp3.150.900 dan Rp1.601.000,” ujar Raissa Vania, Bendahara OJK.
Praktik nyata pengoperasian kafe ini memberikan pengalaman yang berharga bagi peserta didik yang nantinya bisa mereka praktikkan secara nyata. “Praktik berjualan dalam program P5 kali ini memberikan pengalaman berharga seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengevaluasi dan yang paling penting adalah kemampuan untuk berani memulai bisnis,” ungkap Shafina siswa kelas X-5. Pengoperasian kafe dan bisnis online projek P5 ini juga diharapkan agar peserta didik bisa mengaplikasikan segala ilmu yang didapatkan dan mampu menjadi bekal yang bermanfaat bagi mereka di masa mendatang. “Kami berharap kepada peserta didik, agar bisa nantinya lebih siap dan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dan bisa menjadi seorang pebisnis yang sukses di masa depan,” harap Kepala SMAN 10 Semarang, Akhirul Fathoni, S.E.
Penulis : Muhammad Fajar Kurniawan, S.Pd. dan AA., Guru SMAN 10 Semarang
Editor : Nurul Rahmawati, S.Pd., Guru SMKN 1 Tuntang
Komentar Pengunjung